Tuhan memang selalu adil kepada hambanya, aku dikuatkan oleh-Nya entah bagaimana caranya. Yah itu semua urusan Tuhan dan aku tak diberi hak untuk mencampurinya. Semua yang terbaik akan selalu hadir disaat yang tepat pula, termasuk bagaimana kedepannya kita, bagaimana hati kita, Tuhan memang paling bisa membolak-balikkan hati umatnnya. Bisa yang dahulu benci tiba-tiba malah saling menyukai ataupun malah sebaliknya.
Nah sedangkan kita, ya entahlah. Ini mungkin hanya soal waktu dan Tuhan yang menentukan semuanya, bagian kita disini hanya sebagai pelaksana semua yang telah di tentukan Tuhan. Ya semua juga selalu tergantung Tuhan, Tapi aku selalu meyakini dirimu, meyakini kita. Itulah sebabnya aku masih bertahan disini, ya walaupun hanya sendiri tapi toh nyatanya aku bisa. Bahkan sampai sekarangpun aku semakin yakin.
Rindu itupun masih slalu saja kugantungkan, bukan karna aku enggan menyampaikannya, malah setiap hari aku selalu berkata rindu. Tapi mungkin ini bukan saatnya aku harus mengutamakan perasaan rindu itu untuk terobati, biarlah semuanya akan tetap seperti ini bukan?
Tapi apa sebenarnya boleh aku menyatakan kerinduan, ??
Pasti tentu saja bolehkan, tapi baiknya mungkin seharusnya hanya menyampaikan rindu itu kepada Tuhan yang selalu mengasihiku, bukan langsung kepada dirimu. Hendaknya aku lekas sadar bahwa kamu bukan hakku sepenuhnya sebelum terikat pada suatu hubungan yang lebih serius lagi bahkan negara pun mengakui benar adanya hubungan itu,
Semoga kehormatan perasaan ini dibalas dengan suatu yang lebih baik,
Tulisanku tak seindah penulis penulis handal diluar sana. Tapi ada sebait pesan yang aku terjemahkan dalam setiap goresan tinta hitamku. Andai semua tau aku menyimpan rindu di selip kehidupanku dan tulisanku ini
Kamis, 13 Februari 2014
Sabtu, 04 Januari 2014
Biar Tuhan yang menentukan semuanya
Belum ingin aku berhenti dari semua yang aku lakukan tapi ada yang membuatku ingin segera menghentikan semuanya. Aku mulai tertarik, aku seperti ingin mengetahui lebih jauh, aku seperti menemukan hal yang berbeda. Kamu..... kamu yang entah membuatku seperti tertarik denganmu atau mungkin malah hatiku sendiri yang dengan sendirinya merasa tertarik. Ah mungkin itu semua hanya bayanganku saja, hanya perasaan yang sementara datang dan mungkin akan lekas hilang dengan sendirinya.
Tapi dari semuanya aku mulai mengetahui sedikit tentang dirimu. Tak perlu banyak waktu untukku bisa nyaman denganmu. Tak perlu banyak kata untukku bisa percaya denganmu. Mungkin sepertinya tarlalu berlebihan aku menuliskan semua ini, tapi itulah yang sebenarnya. Yang sebenarnya memang aku rasakan. Karna belum pernah senyaman ini aku dengan orang lain, bahkan dengan sahabatku sendiri.
Rasanya senyum itu akan selalu tersirat dari bibirku setiap waktu bila ada kamu yang menemani, menghiburku dan menyapaku dengan sedikit kasih sayang yang aku rasakan sama seperti saat aku bersama kakakku satu-satunya. Bahagia itu seperti nyata ada didepanku, yang rasanya ingin segera kusambut dengan pelukan hangat dan ucapan selamat datang. Bahagia itu seperti tak lama lagi akan kurasakan, walaupun mungkin bukan saat ini.
Jangan lelah menghiburku, jangan berhenti menasehatiku, dan jangan usai mengumbarkan senyum itu. Karna aku selalu menantinya disetiap hariku, bahkan di awal pagiku aku selalu menanti semua itu.Kamu memang yang selalu hadir, satu satunya hanya dirimu.
Masih banyak lagi sebenarnya yang ingin aku tuliskan tentang dirimu, tapi aku malu mengungkapnya, aku sungkan menuliskannya dan aku sendiripun enggan mengartikan apa yang ada dalam htiku lebih banyak lagi. Karna sekarang ini bukan waktunya. Tapi kamu sendiripun sepertinya sudah tau dan sudah mengerti semuanya, termasuk hatiku
Pesanku untuk seseorang yang menyuruhku menuliskan tulisan ini : jangan lelah menghadapi diriku ini yang mungkin menurutmu aneh ini, jangan berhenti mengejar mimpi-mimpimu yang slama ini kamu inginkan, dan jangan berhenti menyajikan senyum itu, karna aku selalu menunggunya
Satu lagi, jangan berhenti mencintai seseorang kalau kamu yakin dialah orang yang memang benar-benar pantas kamu cintai.
edisi kedua, dengan sudah ada sedikit perubahan di sebagian kata maupun kalimat
to: Kamu yang sampai sekarang ini masih belum kuketahu isi hatimu -__-
Tapi dari semuanya aku mulai mengetahui sedikit tentang dirimu. Tak perlu banyak waktu untukku bisa nyaman denganmu. Tak perlu banyak kata untukku bisa percaya denganmu. Mungkin sepertinya tarlalu berlebihan aku menuliskan semua ini, tapi itulah yang sebenarnya. Yang sebenarnya memang aku rasakan. Karna belum pernah senyaman ini aku dengan orang lain, bahkan dengan sahabatku sendiri.
Rasanya senyum itu akan selalu tersirat dari bibirku setiap waktu bila ada kamu yang menemani, menghiburku dan menyapaku dengan sedikit kasih sayang yang aku rasakan sama seperti saat aku bersama kakakku satu-satunya. Bahagia itu seperti nyata ada didepanku, yang rasanya ingin segera kusambut dengan pelukan hangat dan ucapan selamat datang. Bahagia itu seperti tak lama lagi akan kurasakan, walaupun mungkin bukan saat ini.
Jangan lelah menghiburku, jangan berhenti menasehatiku, dan jangan usai mengumbarkan senyum itu. Karna aku selalu menantinya disetiap hariku, bahkan di awal pagiku aku selalu menanti semua itu.Kamu memang yang selalu hadir, satu satunya hanya dirimu.
Masih banyak lagi sebenarnya yang ingin aku tuliskan tentang dirimu, tapi aku malu mengungkapnya, aku sungkan menuliskannya dan aku sendiripun enggan mengartikan apa yang ada dalam htiku lebih banyak lagi. Karna sekarang ini bukan waktunya. Tapi kamu sendiripun sepertinya sudah tau dan sudah mengerti semuanya, termasuk hatiku
Pesanku untuk seseorang yang menyuruhku menuliskan tulisan ini : jangan lelah menghadapi diriku ini yang mungkin menurutmu aneh ini, jangan berhenti mengejar mimpi-mimpimu yang slama ini kamu inginkan, dan jangan berhenti menyajikan senyum itu, karna aku selalu menunggunya
Satu lagi, jangan berhenti mencintai seseorang kalau kamu yakin dialah orang yang memang benar-benar pantas kamu cintai.
edisi kedua, dengan sudah ada sedikit perubahan di sebagian kata maupun kalimat
to: Kamu yang sampai sekarang ini masih belum kuketahu isi hatimu -__-
Langganan:
Postingan (Atom)